Kamis, 17 Mei 2012

Waduh ! Keseringan Facebookan dan Twitteran ternyata bisa menyebabkan Depresi !

Perkembangan teknologi memberi dampak kemudahan bagi setiap orang untuk berkomunikasi. Dan salah satu perkembangan di bidang teknologi komunikasi adalah munculnya jejaring social yang telah memudahkan setiap orang untuk saling berbagi informasi satu dengan lainnya. Beberapa jejaring social yang popular abad ini adalah twitter dan facebook. Bisa dikatakan kedua situs tersebut adalah situs jejaring social yang paling banyak digunakan.

Tapi tunggu dulu, Apakah Anda juga termasuk orang yang gemar meng-update status Twitter dan membuka akun Facebook tiap saat? Jika ya, berhati-hatilah karena menurut penelitian, kebiasaan tersebut bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Misalnya saja seperti, kecanduan akan obat-obatan terlarang dan alkohol, hingga depresi dan melambatnya keterampilan kognitif seseorang.
Namun peneliti juga mengatakan bahwa situs jejaring sosial juga memberikan efek positif. Berikut beberapa dampak positif serta negatif Facebook dan Twitter, seperti yang dikutip dari healthmeup.

1. Facebook Bisa Buat Depresi
Penelitian yang dilakukan oleh Stony Brook University, New York, mengatakan bahwa kebiasaan mengakses situs jejaring sosial dapat menyebabkan depresi. Penelitian tersebut melibatkan sekelompok anak perempuan berusia 13 tahun yang diwawancara sebelum dan sesudah membuka akun Facebook selama setahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang suka menceritakan kehidupan dan pikiran mereka melalui Facebook, memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi.

2 Jumlah Teman di Facebook Berkaitan dengan Struktur Otak
Sepintas terlihat aneh. ga ada hubungannya.ibarat kata "Joko Sembung Naik Becak, Ga nyambung Cak " ha..ha... tapi ini fakta, Menurut penelitian terbaru di University College London, orang-orang yang punya banyak teman di jejaring sosial cenderung memiliki grey matter atau area di otak besar yang lebih besar. Bagian otak ini berhubungan dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Dilihat dari ukuran atau volume grey matter, maka seharusnya perbedaan jumlah teman akan teramati baik di internet maupun di dunia nyata. Asumsi ini juga terbukti benar dalam penelitian itu, berdasarkan hasil pengamatan terhadap sedikitnya 125 mahasiswa.

3. Meningkatkan Risiko Gangguan Tulang
bagaimana tidak, ketika anda sering asyik berpacebukan, secara tidak sadar anda mungkin menggunakan waktu berlama lama untuk duduk dan ini seringkali dijadikan penyebab utama mengenai masalah tulang pada anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. Hal ini karena Facebook membuat anak-anak jadi malas bergerak karena terlampau asik mengakses situs tersebut.

4. Dampak Negatif Pada Remaja & Anak-anak
Bila zaman dulu, orang ingin berkomunikasi maka orang tersebut harus menemui langsung atau setidaknya orang tersebut akan pergi ke wartel untuk menelepon orang yang ingin dihubunginya. Namun hal tersebut ternyata tidak berlaku saat ini.dengan adanya jejaring social, orang akan lebih cenderung berada di rumah. Dan tentunya hal ini berdampak kurang baik. khususnya secara psikis/mental.
Dan ternyata benar, Penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics menemukan bahwa sosial media dapat meningkatkan risiko tidak percaya diri dan stres pada anak-anak serta remaja. Selain itu peneliti mengatakan bahwa mereka yang mengakses Facebook lebih dari dua jam disebut sebagai pengguna berat. Sebanyak 18 persen pria pengguna berat sosial media dinyatakan memiliki kelebihan berat badan dan 59 persen wanita pengguna berat sosial media, mempunyai kebiasaan sulit tidur.

5. Menularkan Perasaan Bahagia
Peneliti dari Harvard Medical School and the University of California, San Diego mengatakan bahwa kebahagiaan bersifat kolektif dan menular di kalangan jaringan sosial. Studi yang melibatkan 5.000 orang selama 2 tahun itu pun dilakukan untuk mengetahui efek bahagia seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang menjadi pusat perhatian dalam jaringan sosial cenderung lebih bahagia diantara yang lainnya.
"Dengan semakin banyak orang yang mengelilinginya, risiko penularan bahagia pun akan semakin banyak," ujar Nicholas Christakis, profesor dari Harvard Medical School.
Dalam situs jejaring sosial atau Facebook misalnya, orang yang paling banyak dikomentari statusnya adalah orang yang biasa menjadi pusat perhatian. Mereka pun akan lebih bahagia karena mendapat perhatian dan komentar dari orang banyak.

nah. itulah beberapa dampak positif dan negatif dari penggunakan jejaring sosial. namun apapun pilihan anda, minumnya tetep es teh..he..he..eh bercanda melulu..maksudnya,semua dikembalikan kepada anda. silahkan memanfaatkan jejaring social untuk hal hal yang bermanfaat saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar